(VIVAnews/Harry Ondo SaragihHarry Ondo Saragih (Medan))
VIVAnews - Pasangan incumbent
Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi unggul dalam
hitung cepat Pilkada Sumatera Utara, Kamis 7 Maret 2013. Pasangan yang
diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura, Partai Patriot,
dan beberapa partai lain itu sempat ketinggalan dalam survei sebelum
pilkada.
Hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan nomor 5 yang sohor dengan sebutan Ganteng meraih 32,14 persen suara. Disusul di posisi kedua, pasangan yang sokong PDI Perjuangan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi dengan 26,71 persen suara. Sementara pasangan, Gus Irawan - Soekirman berada di urutan ketiga dengan 19,52 persen.
Hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan nomor 5 yang sohor dengan sebutan Ganteng meraih 32,14 persen suara. Disusul di posisi kedua, pasangan yang sokong PDI Perjuangan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi dengan 26,71 persen suara. Sementara pasangan, Gus Irawan - Soekirman berada di urutan ketiga dengan 19,52 persen.
Hasil serupa juga dirilis
lembaga survei Indo Barometer. Pasangan Ganteng meraih 32,9 persen.
Sementara Effendi-Djumiran (23,9 persen), Gus Irawan - Soekirman (21,86
persen).
Di awal penghitungan cepat LSI, Effendy Simbolon dan Djumiran Abdi yang diusung PDI-Perjuangan, PPRN, dan Partai Damai Sejahtera (PDS), yang sempat memimpin. Namun, tergeser ke urutan kedua. Setelah itu, pasangan Effendy Simbolon dan Djumiran Abdi, ditempel ketat pasangan nomor urut 1, Gus Irawan Pasaribu.
Di awal penghitungan cepat LSI, Effendy Simbolon dan Djumiran Abdi yang diusung PDI-Perjuangan, PPRN, dan Partai Damai Sejahtera (PDS), yang sempat memimpin. Namun, tergeser ke urutan kedua. Setelah itu, pasangan Effendy Simbolon dan Djumiran Abdi, ditempel ketat pasangan nomor urut 1, Gus Irawan Pasaribu.
Effendy adalah pengurus
pusat Partai PDI Perjuangan, sedang Djumiran yang kini berusia 62 tahun
adalah tokoh Sumut yang pernah memegang sejumlah jabatan penting.
Seperti Ketua Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakusuma) Kota Medan dan
anggota KPUD.
Sementara, Gus Irawan
Pasaribu dan Soekirman didukung Partai Amanat Nasional (PAN), Partai
Gerindra, Partai Bintang Reformasi, dan Partai Bulan Bintang dan
sejumlah Parpol lain. Cagub Gus Irawan ini adalah mantan Dirut Bank
Sumut dan pernah menjadi Ketua KONI provinsi itu.
Urutan keempat pasangan nomor urut 4, Amri Tambunan dan RE Nainggolan yang memperoleh 12,41 persen. Pasangan ini diusung Partai Demokrat. Sebelumnya Amri menjabat sebagai Bupati Deli Serdang. RE Nainggolan pernah menjabat sebagai Sekda Sumut dan pernah juga duduk sebagai Bupati Tapanuli Utara.
Peringkat akhir adalah pasangan nomor urut 3, Chairuman Harahap dan Fadly Nurzal yang diusung Partai Golkar, PPP, Partai Buruh, Partai Republika Nusantara, dan Partai Pemuda Indonesia (PPI) dengan perolehan suara 9,22 persen.
Usai hitung cepat rampung, Gatot menyatakan, "Saya ingatkan kepada pendukung dan masyarakat, ini adalah hasil quick count. Jadi mari kita kawal real count-nya. Semoga sesuai dengan harapan kita."
Menurut Gatot, hasil hitung cepat lembaga survei itu sesuai dengan perhitungan tim suksesnya selama ini. "Sebelumnya tim kami memperkirakan pencapaian suara pada kisaran 32 hingga 33 persen," jelas Gatot.
Menurut dia, kemenangan ini bukanlah kemenangan pasangan Ganteng. Dia mengajak semua pendukung pasangan lain, umat dari berbagai agama dan suku, untuk maju bersama-sama membangun Sumut yang merupakan miniatur Indonesia. "Mari bergandeng tangan menjadikan Sumut berdaya saing dan sejahtera," ajaknya.
Ganteng unggul, PKS bangkit?Menjelang Pilkada Jawa Barat, PKS 'babak belur' akibat dugaan suap kuota impor daging sapi yang melilit pemimpin partai ini, Luthfi Hasan Ishaaq. Kasus ini disebut Presiden PKS pengganti Luthfi, Anis Matta, sebagai badai.
Ternyata, PKS sukses di Pilkada Jawa Barat. Pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar malah keluar sebagai pemenang. Kesuksesan tampaknya juga membayangi PKS di Pilkada Sumut. Hasil hitung cepat berbagai lembaga survei merilis bahwa pasangan yang diusung PKS pun unggul.
"Unggulnya pasangan Gatot-Erry ini sekali lagi menunjukkan solidnya mesin politik PKS di tengah badai yang terjadi, juga tidak berpengaruhnya badai tersebut terhadap persepsi dan pilihan publik," kata Anis Matta. Dia berharap kemenangan di hitung cepat ini sama dengan perhitungan KPU.
Anis juga berterima kasih pada seluruh kader PKS yang telah bersungguh-sungguh berjuang memenangkan pilgub Sumatera Utara. "Juga kepada partai-partai pendukung yaitu Hanura dan PBR. Kami juga berterima kasih kepada warga Sumut yang telah berpartisipasi dalam Pilgub secara aktif dan damai. Lagi-lagi ini kemenangan di tengah badai," kata Anis.
Sementara Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengatakan dengan menangnya Gatot-Tengku Erry dalam pemilihan gubernur Sumatera Utara, telah mematahkan ramalan para pengamat bahwa PKS akan rontok dan terjun bebas karena kasus impor daging sapi.
"Ternyata sekali lagi itu hanyalah sebuah pepesan kosong. Sebuah analisis yang hanya benar di tingkat teori mereka saja, tetapi tidak dibenarkan oleh realita politik yang ada di lapangan," kata Hidayat, Kamis
Ketua DPP PKS, Sohibul Iman berharap soliditas kader tersebut bisa terjaga hingga Pemilu 2014 sehingga PKS bisa mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat. Dia mengakui kasus suap kuota impor daging yang menyeret pimpinan partai ini, Luthfi Hasan Ishaaq, berpengaruh pada semangat kader.
"Namun, kader PKS ternyata bisa bangkit lagi dengan mudah. Ini salah satu modal kami (untuk Pemilu 2014)," ujar dia.
Urutan keempat pasangan nomor urut 4, Amri Tambunan dan RE Nainggolan yang memperoleh 12,41 persen. Pasangan ini diusung Partai Demokrat. Sebelumnya Amri menjabat sebagai Bupati Deli Serdang. RE Nainggolan pernah menjabat sebagai Sekda Sumut dan pernah juga duduk sebagai Bupati Tapanuli Utara.
Peringkat akhir adalah pasangan nomor urut 3, Chairuman Harahap dan Fadly Nurzal yang diusung Partai Golkar, PPP, Partai Buruh, Partai Republika Nusantara, dan Partai Pemuda Indonesia (PPI) dengan perolehan suara 9,22 persen.
Usai hitung cepat rampung, Gatot menyatakan, "Saya ingatkan kepada pendukung dan masyarakat, ini adalah hasil quick count. Jadi mari kita kawal real count-nya. Semoga sesuai dengan harapan kita."
Menurut Gatot, hasil hitung cepat lembaga survei itu sesuai dengan perhitungan tim suksesnya selama ini. "Sebelumnya tim kami memperkirakan pencapaian suara pada kisaran 32 hingga 33 persen," jelas Gatot.
Menurut dia, kemenangan ini bukanlah kemenangan pasangan Ganteng. Dia mengajak semua pendukung pasangan lain, umat dari berbagai agama dan suku, untuk maju bersama-sama membangun Sumut yang merupakan miniatur Indonesia. "Mari bergandeng tangan menjadikan Sumut berdaya saing dan sejahtera," ajaknya.
Ganteng unggul, PKS bangkit?Menjelang Pilkada Jawa Barat, PKS 'babak belur' akibat dugaan suap kuota impor daging sapi yang melilit pemimpin partai ini, Luthfi Hasan Ishaaq. Kasus ini disebut Presiden PKS pengganti Luthfi, Anis Matta, sebagai badai.
Ternyata, PKS sukses di Pilkada Jawa Barat. Pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar malah keluar sebagai pemenang. Kesuksesan tampaknya juga membayangi PKS di Pilkada Sumut. Hasil hitung cepat berbagai lembaga survei merilis bahwa pasangan yang diusung PKS pun unggul.
"Unggulnya pasangan Gatot-Erry ini sekali lagi menunjukkan solidnya mesin politik PKS di tengah badai yang terjadi, juga tidak berpengaruhnya badai tersebut terhadap persepsi dan pilihan publik," kata Anis Matta. Dia berharap kemenangan di hitung cepat ini sama dengan perhitungan KPU.
Anis juga berterima kasih pada seluruh kader PKS yang telah bersungguh-sungguh berjuang memenangkan pilgub Sumatera Utara. "Juga kepada partai-partai pendukung yaitu Hanura dan PBR. Kami juga berterima kasih kepada warga Sumut yang telah berpartisipasi dalam Pilgub secara aktif dan damai. Lagi-lagi ini kemenangan di tengah badai," kata Anis.
Sementara Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengatakan dengan menangnya Gatot-Tengku Erry dalam pemilihan gubernur Sumatera Utara, telah mematahkan ramalan para pengamat bahwa PKS akan rontok dan terjun bebas karena kasus impor daging sapi.
"Ternyata sekali lagi itu hanyalah sebuah pepesan kosong. Sebuah analisis yang hanya benar di tingkat teori mereka saja, tetapi tidak dibenarkan oleh realita politik yang ada di lapangan," kata Hidayat, Kamis
Ketua DPP PKS, Sohibul Iman berharap soliditas kader tersebut bisa terjaga hingga Pemilu 2014 sehingga PKS bisa mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat. Dia mengakui kasus suap kuota impor daging yang menyeret pimpinan partai ini, Luthfi Hasan Ishaaq, berpengaruh pada semangat kader.
"Namun, kader PKS ternyata bisa bangkit lagi dengan mudah. Ini salah satu modal kami (untuk Pemilu 2014)," ujar dia.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !